Sabtu, 10 Januari 2015

Jawa-Suriname

http://jurnalmahasiswa.files.wordpress.com/2011/03/tropenmuseum_royal_tropical_institute_objectnumber_60008927_suriname_immigranten_afkomstig_uit_n.jpg
Suku Jawa sudah berada di Suriname sejak akhir abad ke-19, di mana angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Hindia-Belanda (sekarang Indonesia). Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda. Sampai sekarang, mereka tetap menuturkan bahasa Jawa.

Sejarah

Adanya orang Jawa di Suriname ini tidak dapat dilepaskan dari adanya perkebunan-perkebunan yang dibuka di sana. Karena tidak diperbolehkannya perbudakan di sana, dan orang-orang keturunan Afrika dibebaskan dari perbudakan. Di akhir 1800-an, Belanda mulai mendatangkan para kuli kontrak asal Jawa, India dan Tiongkok. Orang Jawa awalnya ditempatkan di Suriname tahun 1880-an dan dipekerjakan di perkebunan gula dan kayu yang banyak di daerah Suriname.
Orang Jawa tiba di Suriname dengan banyak cara, namun banyak yang dipaksa atau diculik dari desa. Tak hanya orang Jawa yang dibawa, namun juga ada orang-orang Madura, Sunda, yang keturunannya menjadi orang Jawa semua di sana.
Orang Jawa menyebar di Suriname, sehingga ada desa bernama Tamanredjo dan Tamansari. Ada pula yang berkumpul di Mariënburg. Orang Jawa Suriname sebenarnya tetap ada kerabat di Tanah Jawa walau hidupnya jauh terpisah samudra, itu sebabnya bahasa Jawa tetap lestari di daerah Suriname. Mengetahui Indonesia sudah 'merdeka', banyak orang Jawa Suriname kembali ke Indonesia. Kemudian, pada tahun 1975 saat Suriname merdeka dari Belanda, orang Suriname termasuk orang Jawa di sana diberi pilihan, tetap di Suriname atau ikut pindah ke Belanda. Banyak orang Jawa Suriname akhirnya pindah ke Belanda, dan lainnya tetap di Suriname. Rata-rata orang Jawa Suriname beragama Islam, walau ada sedikit yang beragama lain.
Yang unik dari orang Jawa Suriname ini adalah dilarang menikah dengan anak cucu orang sekapal atau satu kerabat. Jadi orang sekapal yang dibawa ke Suriname itu sudah dianggap bersaudara dan anak cucunya dilarang saling menikah.
Orang Jawa Suriname berjumlah sampai 15% penduduk Suriname.

Sumber :http://id.wikipedia.org

0 komentar: